berdamai dengan diri sendiri, di sanalah adanya cinta. dan sesungguhnyalah cinta tidak lahir dari kesemena-menaan.

-Nanoq da Kansas-

12 Juli 2010

Jelang Pilkada Jembrana 2010: Ngeriung Sesaat, Sayup-sayup Kemudian

Tahapan pemilihan kepala daerah atau pilkada yang sekarang berganti istilah menjadi pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) untuk Kabupaten Jembrana, sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jembrana. Jika dihitung dari sekarang, maka perhelatan politik-demokrasi untuk pemilihan bupati dan wakil bupati tersebut tidak lebih dari lima bulan ke depan, tepatnya pada akhir Desember tahun ini. Maka sudah saatnyalah para elit partai politik yang ada di kabupaten paling barat Provinsi Bali ini memulai ancang-ancang untuk ikut ambil bagian dalam perebutan kursi kepemimpinan daerah tersebut.

Tetapi ganjilnya, dari sisi kegiatan parpol yang memiliki kesempatan untuk ambil bagian, sampai detik ini toh belum terasa juga geliatnya terutama dalam konteks sosialisasi ke tataran akar rumput. Kenapa dikatakan ganjil? Karena situasi saat ini justru berbanding terbalik dengan situasi di awal tahun beberapa bulan lalu yang justru terasa lebih hangat dengan wacana-wacana bahkan juga gerakan-gerakan politik dari para elit setempat. Saat itu, betapa banyak figur-figur yang menampilkan diri, baik dengan terang-terangan maupun “gelap-gelapan” untuk mewacanakan pencalonan dirinya sebagai orang nomor satu atau orang nomor dua di Jembrana.

Persiapan Dini yang Mubazir
Beberapa bulan lalu, begitu bilangan tahun berubah dari 2009 menjadi 2010, atmosfir politik di Jembrana memang sempat menjadi agak riuh. PDI Perjuangan misalnya, adalah partai pertama di Jembrana yang menggelar penjaringan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati melalui perhelatan rakercabsus, yang hasilnya kemudian dikirim ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi yang ganjilnya juga tak kunjung turun hingga saat ini. Bahkan untuk urusan rekomendasi bakal calon tersebut, sekarang timbul kesan saling lempar antara DPP dan DPD, sehingga banyak warga masyarakat yang akhirnya mengataan penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan Jembrana awal tahun itu telah menjadi mubazir.

Partai Demokrat sebagai pemegang hegemoni terbesar kedua di Jembrana, saat itu juga terdengar mulai saling lempar wacana seputar kader yang akan mereka jagokan sebagai bakal calon bupati. Bahkan sempat ada wacana, partai yang termasuk pendatang baru di Jembrana ini akan bisa saja melamar kader dari partai lain untuk diajukan sebagai calon bupati.

Yang tak kalah serunya, adalah beberapa partai kecil di Jembrana yang di awal tahun itu juga memulai berbagai komunikasi politik sebagai ancang-ancang keikutsertaan mereka memanfaatkan momentum dan dinamika pemilukada. Beberapa tokoh dari partai mapan serta tokoh-tokoh masyarakat dari basis keagamaan, sempat didekati partai-partai kecil bahkan partai yang tidak punya kursi di Parlemen Jembrana. Namun karena ini baru sebatas komunikasi politik, tentu sajalah semuanya berjalan sangat dinamis. Setiap hari wacana bisa saja berubah, dan setiap hari pula nama-nama yang muncul bisa berbeda.

Hanya Partai Golongan Karya yang sejak awal sudah melempar komitmen politik untuk tidak ikut ambil bagian di dalam bursa pencalonan bupati. Tetapi hal ini pun tentu saja bukan sesuatu yang bisa dipegang begitu saja, mengingat Partai Golkar Jembrana masih memiliki kekuatan suara yang signifikan. Dan lebih dari itu, politik bukanlah wilayah jujur dan sakral di mana antara kata (wacana), tindakan dan hasil bisa dipertautkan menjadi satu-kesatuan relasi. Dalam politik, antara wacana, tindakan dan hasil adalah wilayah yang bisa berdiri sendiri tanpa perlu diperdebatkan nilai-nilai yang menyertainya.

Namun sekali lagi, geliat politik di Jembrana di awal “tahun suksesi” ini, ternyata berlangsung hambar bahkan stagnan. Hangat-hangat tai ayam, demikian komentar mayoritas warga masyarakat Jembrana. Dari PDI Perjuangan yang paling pertama melakukan penjaringan bakal calon, justru muncul kabar yang paling simpang-siur. Saat itu, sempat ada kabar kabur bahwa di tubuh partai berlambang banteng gemuk ini terjadi perbedaan aspirasi yang cukup tajam. Sebagian kader dan pengurus menginginkan paket yang diajukan untuk mendapat rekomendasi adalah murni pasangan “kader+kader”, sementara sebagian lagi bersikeras mendukung bakal calon “nonkader+kader”.

Tapi demikianlah, eforia menyongsong tahun suksesi di Jembrana ini hanya berlangsung sesaat. Terlihat dengan jelas betapa berbagai pihak berusaha menahan diri untuk tidak terlalu mengumbar statemen-statemen politik ke permukaan. Padahal, beberapa media massa lokal di Bali sebenarnya sudah sempat melakukan pemanasan dengan beberapa pancingan semisal memuat atau menyelenggarakan poling kecil-kecilan seputar bakal calon bupati Jembrana, atau memuat pemberitaan figur-figur tertentu yang belakangan diduga berniat maju sebagai bakal calon Bupati Jembrana.

Lebih-lebih ketika ternyata jadwal pemilukada untuk Kabupaten Jembrana dinyatakan mundur karena disebabkan berbagai pertimbangan atas berbagai ketidaksiapan pihak-pihak yang berkompeten, terutama KPUD dan pemerintah daerah. Maka keriuhan politik sebagaimana lajimnya suksesi kepemimpinan daerah selama ini, untuk kabupaten yang lagi getol-getolnya dengan IT ini semakin sayup-sayup nyaris tak terdengar.

Foto: Kantor Bupati Jembrana/De’a Yogantara

4 komentar:

budiarnaya mengatakan...

Mengenai Politik cukup membaca dan melihatnya saya tanpa berkomentar dech,orang bilang, "care bukit johin" salam kenal Bli

Sugeng mengatakan...

Saya paling tidak tahu masalah politik, males membicarakan nya meski tahu berita yang sedang hangat mengenai bupatinya yang tersandung kasus.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

a! mengatakan...

dua hari lalu nonton tv ada demo demo di negara. dr situ jd tau mau ada pilkada.

btw, itu anaknya bupati sekarang beneran mau ikut?

aduh, itu malah ngrusak nama baik bapaknya yg sudah moncer ke mana2. jangan sekarang. mending tunda 5 taun atau 10 taun lg.

silvimargaret mengatakan...


Selamat Siang, Ijin Post Yahh bossku
Tunggu Apalagi Segera Daftar dan Depositkan Segera Di E D E N P O K E R . X Y Z
- Minimal Deposit 15.000
- Bonus New Member 10.000
- Bonus Next Deposit 5%
- Bonus Rollingan 0,5%
- Bonus Refferal 10% (Seumur Hidup)
REAL PLAYER VS PLAYER !!!

Posting Komentar