berdamai dengan diri sendiri, di sanalah adanya cinta. dan sesungguhnyalah cinta tidak lahir dari kesemena-menaan.

-Nanoq da Kansas-

10 Juli 2010

Puisi-puisi Galih Pandu Adi





Galih Pandu Adi, lahir di Rembang 01 Agustus 1987. Aktif berteater dan menulis puisi di Semarang. Kelompok teater yang diikuti antara lain Teater Lingkar, Komunitas Panggung dan Teater EmKa Fakultas Sastra Undip. Puisinya masuk di antologi puisi bersama "Aku Ingin Mengirim Hujan" dan "Mencari Rumah", dan pernah di muat di rubrik oase kompas.com.





hikayat kitab air mata

1
Dari kalimat yang tak mampu kita tepis
inilah mula segala jejak
sejak kisah-kisah tak habis kau baca
sejarah atas namamu tertulis juga
dan sunyi yang merayap di dada
bergetar dan patah di halaman pertama

“entah sampai bilangan ke berapa kita sama-sama tanggal?”
sedang kalimat ganjil itu
telah merubah kita menjadi huruf yang janggal

2
Di lembar berikutnya hanya ada duka
mengental di sudut waktu
juga di kerut-kerut wajahmu
betapa dunia terlampau tamak
melempar kita pada ranah tandus tanpa hujan
kecuali riwis air mata orang-orang kehilangan
di kota penuh kutuk dengan langit merah
sewarna darah
orang-orang di bawah selalu memintal gelisah
tentang leher siapa lagi yang harus merapat di mata pedang
demi sepotong roti yang bisa di makan,
angin-angin padang
mengeringkan tubuh orang-orang gagal,

kitalah yang sama-sama gagal
menyusun hidup
di runcing logam
di batas kota itu
tulang belulang kita
tak sempat di tanam

3
Lembar ini hanya ada kosong
entah kenapa tak ada apa-apa
selain sebidang air mata
dan lewat tubuhku yang pena
kau lukis sketsa bulan perak pasi
rumah kita dulu
menggenapi rindu dan sunyi
lalu kau memilih tenggelam
menjadi ikan
tak lelah menatap pendar cahaya
dan air matamu kembali
memenuhi halaman ini

4
Huruf-huruf pulang dari kembara
tapi tembang-tembangnya
tak putus-putus bermuara di dada

5
Pada akhirnya sepi juga yang berkuasa
ayat-ayat tak tuntas kubaca
hanya namamu yang bergetar
dan almanak-almanak kembali tanggal
sebelum menutup kitab itu
bilangan-bilangan ganjil ini
hanya Kau yang menggenapinya

Semarang, 14 Desember 2009



bulan di tungku ibu

siang ini lahir dari kepul asap di tungku ibu
ia menanak doa-doa juga air mata
saat bocah-bocah menahan perih di lambungnya

siang ini teramat terik untuk menangis
sedang gerimis di dapurku
adalah rintik tak habis-habis
mencipta lautan dan kerinduan tentang ombak
tempat bocah-bocah pantai berlayar dan menjaring bulan
tapi yang tersisa hanya ikan
dan tulang belulang bapak-bapak mereka

bulan telah matang di tungku ibu,
di nyeri nyilu lambungku

Semarang, 23 Desember 2009



Sketsa Belati Patah

Kau kembali. Ku kira kau akan datang dengan menerima segala kekalahan. Bahwa kita memang bukan siapa-siapa. Tapi kau datang lagi dengan kisah-kisah yang telah lama ku ratapi. Melihatmu riang dengan segala peperangan. Duh, sungguh aku telah membuka tabirmu lama sekali dan selalu saja aku melihatmu membawa sebilah belati. Kau putar-putar dan kau lesapkan. Sedang kau belum pernah mengenal tajam sunyi di matanya yang patah saat mengeja nama kita. Sisa-sisa perjalanan kau hanya membawa ketamakan. Aku jadi ingin menangisimu sekali lagi.

Biarlah sajalah, dadamu kau busungkan, sedang doa yang ku kirim demi mengisi kedukaan hanya mengalir dan jatuh di alas kakimu. Tapi ku kira kita memang hanya perlu bersapa, tanpa perlu banyak mereka-reka, karena aku akan lebih merasa kecewa. Pengharapan kadang membuat kita berlebihan. Saat kau kirim sajak-sajak bising, ingin sekali ku tebas lehernya dan tak kan ada darah yang mengalir. Karena hanya kosong dan kau tak pernah belajar mengosongkan. Selain mengisi dan selalu kutukan sebagai isyarat, kau belum pernah ke mana-mana selain dendam yang purba.

Kini biarlah aku berpaling dari rindu yang kau tawarkan. Sungguh aku takut membencimu atas nama belati yang selalu kau kirim setiap pagi. Karena kelak ia pasti tertancap dan patah di dadamu sendiri. Dan itu sakit sekali. "Kau masih takut bukan?"

Saat itu kau akan tahu betapa bebal sejenak perjalanan. Dan kita bukan apa-apa di setapak jalan.

Semarang, 02/10/09

3 komentar:

Anonim mengatakan...

terus berkarya mas pandu

andhi sasindo'10 mengatakan...

terus berkarya mas pandu,,,,

silvimargaret mengatakan...

Selamat Siang, Ijin Post Yahh bossku
Tunggu Apalagi Segera Daftar dan Depositkan Segera Di E D E N P O K E R . X Y Z
- Minimal Deposit 15.000
- Bonus New Member 10.000
- Bonus Next Deposit 5%
- Bonus Rollingan 0,5%
- Bonus Refferal 10% (Seumur Hidup)
REAL PLAYER VS PLAYER !!!

Posting Komentar